Beberapa waktu lalu saya menghadiri reuni dan silaturahmi dengan teman-teman lama. Kaget juga sudah lama gak bertemu dengan mereka. Ada yang sudah menikah dan mempunyai anak, ada yang mengajak calon pendamping, tetapi ada juga yang ngenes datang sendirian, termasuk saya. Tapi gakpapa lah, yang penting ketemu sama teman lama. Menceritakan kembali kenangan masa lalu. Saling bercanda bersama dan menanyakan kabar. Ada juga yang bercerita tentang rencana pernikahan, namun ada juga yang nyindir, kapan nikahnya? Wah mati kutu nih saat ditanya hal seperti itu. Sebenarnya saya sudah menyiapkan undangan dan tempat acara, tapi lupa menyiapkan siapa calon mempelai wanitanya, hehehe. Namun ada juga yang menjawab dengan entengnya, "Tenang, jodoh itu sudah ada yang mengatur. Kalo sudah jodoh gak akan kemana". Sejenak saya berpikir, apa memang benar pernyataan itu.Jodoh. adalah sebuah pertanyaan yang akan selalu mengikuti setiap orang sampai kapanpun termasuk saya. Seakan tiada habis
Indonesia dikenal sejak lama sebagai negara penghasil rempah-rempah. Sejak zaman kolonial, rempah-rempah telah menjadi komoditi perdagangan utama pada masa itu. Kabarnya, karena rempah-rempahlah beberapa pelaut eropa melakukan perjalanan ke India dan akhirnya sampai di Maluku. Rempah-rempah memiliki aroma dan rasa yang kuat dan sering digunakan sebagai pencipta rasa dan pengawet makanan, selain itu juga sebagai obat herbal. Di Indonesia sendiri ada banyak jenis rempah. Salah satu contoh yang banyak digunakan adalah kapulaga. Kapulaga mempunyai aroma yang khas sehingga sering digunakan sebagai bumbu dan juga bahan jamu atau obat herbal. Ciri rempah ini adalah biji polongnya yang kecil, penampang irisan segitiga, dengan kulit luarnya yang tipis dan biji hitam yang kecil. Di Indonesia sendiri, ada dua jenis rempah kapulaga yang sering digunakan yaitu kapulaga Jawa dan kapulaga India. Semuanya tergolong dalam keluarga jahe-jahean. Kapulaga memiliki kandungan senyawa seperti si